Pemeriksaan Kesehatan untuk Kelengkapan Dokumen Pemberkasan CPNS 2021

January 11, 2022

Antrian Pemeriksaan Kesehatan di Poli Umum Rumah Sakit Unhas
Antrian Pemeriksaan Kesehatan di Poli Umum Rumah Sakit Unhas (credit: aindhae)

Pemeriksaan kesehatan atau istilah kerennya medical check up (MCU) lagi rame banget akhir-akhir ini yang dilakukan oleh pejuang NIP yang telah lolos CPNS hingga tahap akhir di banyak rumah sakit (RS) di seluruh Indonesia.

Jadi, pemeriksaan kesehatan ini untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat Jasmani (SKSJ), Surat Keterangan Sehat Rohani (SKSR), dan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) sebagai persyaratan dalam pemberkasan CPNS. Jadi, berdasarkan pengumuman Kemdikbud tuh seperti:

  1. Surat Keterangan Sehat Jasmani (SKSJ) yang juga dikenal sebagai Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) dari dokter yang berstatus PNS atau dokter yang bekerja pada Unit Pelayanan Kesehatan Pemerintah, yang dibuat dan ditetapkan pada Januari 2022. Apabila surat keterahan sehat jasmani terpisah dari surat keterangan sehat rohani. SKSJ secara umum memuat data pribadi dengan hasil pemeriksaan tekanan darah, nadi dan respirasi, termasuk berat badan dan tinggi ada dan terkadang juga pengecekan mata apakah buta warna atau gak.
  2. Surat Keterangan Sehat Rohani (SKSR) sama juga dari dokter PNS atau dokter di Unit Pelayanan Kesehatan Pemerintah yang dibuat pada Januari 2022. Untuk mendapatkan SKSR sebagian besar RS mengharuskan tes MMPI terlebih dahulu meskipun ada beberapa RS yang hanya menerapkan metode wawancara atau metode lainnya. Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) merupakan tes psikologi untuk mengidentifikasi psikopatologi sesorang dengan memilih benar atau salah untuk banyak pernyataan.
  3. Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) yang diminta adalah surat yang mengatakan bahwa dirimu sedang tidak tidak mengkonsumsi atau menggunakan narkoba, psikotropika, serta zat-zat adiktif lainnya dari unit pelayanan kesehatan pemerintah, yang dibuat dan ditetapkan pada Januari 2022. SKBN biasanya bisa diperoleh setelah menguji urin. Biasanya paling sedikit 3 parameter yaitu amphetamin, morphin, THC. Makin banyak parameter yang diuji maka makin mahal biaya untuk mendapatkan SKBN.

Baca Juga:

NGURUS SKCK SEKARANG TUH GAK PERLU ANTRI LAMA

INILAH 2 TEMPAT TES ANTIGEN DI SUDIANG. PILIH YANG MANA?

6 SOSOK REKTOR PEREMPUAN INSPIRATIF KAMPUS MAKASSAR, 3 DIANTARANYA MASIH MENJABAT

RS pemerintah pun menyambut dengan menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan bagi yang mengurus pemberkasan CPNS 2021.

Saya kan tinggal di Makassar jadinya yah tesnya di Makassar aja dan memilih membuat SKSJ, SKBR dan SKBN di RS Unhas karena sekali doang naik pete-pete (alias angkot kalo di Jawa) dan sudah pernah ngurus itu sebelumnya jadi sudah tahu alurnya biar gak bingung nantinya. Tadinya sih pengen ke RS Bayangkara karena harganya paling murah se-Makassar kayaknya deh tapi karena jauh banget gak jadi deh. Aing cuma naik pete-pete jadi ribet, harus nyambung dan ongkos pete-pete tuh sudah naik dari Rp. 5.000 jadi Rp. 7.000.

Bagi yang masih bingung mau pemeriksaan kesehatan dimana, saya rangkumin detail harga SKSJ, SKBR dan SKBN di berbagai rumah sakit di Makassar sebagai rujukan.

Rumah Sakit SKBS SKSR SKBN Administrasi Total
RS Bayangkara 75.000 85.000 135.000 - 295.000
RSUD Sayang Rakyat 310.000
RS Unhas 25.000 150.000 135.000 12.000 322.000
RS Haji 45.000 150.000 150.000 15.000 360.000
RSUD Daya 70.000 150.000 150.000 - 370.000
RSUD Dr. Tadjuddin Chalid 50.000 125.000 160.000 20.000* 355.000*
50.000** 385.000**
RS Wahidin Sudirohusodo 95.000* 156.000 253.000 - 504.000*
105.000** 514.000**

*pasien lama, **pasien lama

Sebenarnya kalopun belum pernah ngurus sih bisa nanya satpam atau petugas pasti diarahin. Toh, saya juga nanya lagi siapa tahu sudah pindah bagian sanalah atau gimana soalnya waktu ngurus tuh tahun 2020 yang kupake buat mendaftar dosen tetap non PNS kala itu di salah satu perguruan tinggi  Muhammadiyah di salah satu kota di Papua Barat. Yah, meskipun gak jodoh alias gak diterima.

Registrasi

Kamis itu, tanggal 6 Januari saya putuskan pergi ke RS Unhas dan langsung ke Poli Umum dimana saya bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Sayangnya tiba disana gak ada orang. Petugas atau lainnya yang bolak-bali juga gak tahu dimana tuh orang di Poli Umum. Hampir setengah jam gak ada orang akhirnya muncul juga sekitar jam 10 pagi. Mulai deh antrinya. Saat itu yang antri buat CPNS disuruh kumpul ktp dan nyebutin nomor hp buat registrasi dan arahin kami buat ikuti salah satu petugas ke aula di lantai 2 untuk tes MMPI. Masuk di koridor ruangan berpintu kami disuruh lepas alas kaki sambil nunggu bentar akhirnya dokternya datang dan mempersilahkan kami masuk. Satu-persatu kami disiapkan kursi yang menghadap meja berbentuk O lalu diberikan lembar jawaban, pensil, penghapus dan buku soal tes MMPI. Oh, rautan pensil juga disediakan.

MMPI

Tes MMPI ini terdiri atas 567 soal (kalo gak salah ingat) dengan 2 pilihan jawaban (A) setuju atau (B) tidak. Lembar jawaban memuat pilihan berbentuk kotak tapi saat menghitamkan jawaban harus berbentuk bulat yang dapat menutupi huruf A atau B tanpa menyentuh ataupun keluar garis. Hitamkan sebaik mungkin seperti saat mengikuti ujian sekolah atau ujian masuk perguruan tinggi karena jika salah yang harus ngulang. Banyak loh yang harus dibuletin ini. Tahun 2020 lalu saat saya tes MMPI, saya sampai harus mengulang pengisian lembar jawaban sampai 2 kali. Jadi, 3 kali bareng di awal. Pegel banget tanganku abis itu.

Saya pun mulai dengan mengerjakan soal. Sayangnya ac aulanya dingin banget anjir mana lagi udah bersin-bersin dari rumah jadi pilek deh. Ada kali tiap 5 atau 10 menit ngelap hidung yang ileran. Saya cuma ingin menyelesaikan tes MMPI ini secepat mungkin biar segera keluar dari aula yang dingin ini. Sebelum tepat jam 12 saya akhirnya selesai juga lalu mengambil form SKBN dan SKSR untuk kuiisi sebelum meninggalkan ruangan. Form ini dikumpul bersama lembar jawaban dan foto 4×6 sebanyak 1 lembar yang telah dituliskan nama di belakang fotonya di Poli Piskiatri. Sayangnya kata Dokter, SKSR baru bisa diambil besoknya.

Poli Umum 

Berhubung sudah jam 12 jadinya kepotong waktu istirahat itupun setengah 2 baru bisa ke Poli Umum buat lanjutin pemeriksaan kesehatan. Katanya sih dipanggil tapi setiap ada 2-3 orang yang kayaknya belum dipanggil terus masuk eh malah sudah langsung ke proses selanjutnya, gimana sih? bingung euy. Jam 2 baru dipanggil disuruh ngisi form SKSJ lalu diperiksa oleh dokter pake alat gitu tapi gak tahu namanya. Cuma dipasang alaat di lengan seperti pemeriksaan tekanan darah tunggu bentar baru deh muncul tuh angka-angka buat tanda vital dan fisis. Nah, SKSJ sudah jadi deh. Dokternya juga kasih potongan kertas yang selanjutnya dibawa ke lab dan kasir nantinya bertuliskan SKSJ, SKSR dan SKBN.

Bayar

Lanjut ke laboratorium di bagian loket tapi bingung karena petugasnya sibuk mulu meski akhirnya bisa ngasih potongan kertas terus nunggu dipanggil lagi. Setelah 5 menitan dipanggil lagi untuk diberikan wadah penampung urin dan potongan kertas tadi serta diminta bayar dulu baru, langsung deh menuju kasir dan bayar sejumlah Rp. 320.000. Kayaknya 3 menitan deh disini karena nungguin bukti pembayaran dan ada 2 orang yang juga bayar sebelum saya.

Sampel Urin

Balik ke laboratorium lagi tapi langsung menuju ruangan samping loket. Nah, ada 2 kamar mandi yang disediakan. Tinggal tampung urin dan setelah selesai tingal disimpan di kerangjang kecil depan kamar mandi. Tersedia sabun kok biar lebih higienis tangannya steelah tampung urin. Habis itu langsung pulang berhubung SKSR baru besok bisa diambil. Pikirku saat itu, besok aja sekalian ngambilnya saripada nunggu lagi kan hari ini. Ya udah, pulang deh.

Sayangnya pulang langsung tepar terus demam sampai besoknya. Mungkin karena efek malam sebelumnya kurang tidur, bersin mulu terus ke RS pula jad rentan gitu. Jumatnya gak pergi deh sedangkan Sabtu dan Minggu libur. Ya udah deh, nunggu Senin lagi. Untungnya ada pengumuman dari  Kemdibud ristek kalo pemberkasan cpns secara online diundur tanggal 12 Januari. Jadi, gak perlu buru-buru.

Ambil SKBN dan SKSR

Akhirnya, Senin baru bisa balik lagi ke RS Unhas buat ngambil hasil lab pemeriksaan narkoba sebagai syarat pengambilan SKBN dan SKSR. Saya kan sempat lihat tuh grup buat pemberkasan di instansi yang dituju, anjir buanyak banget yang bikin. Mungkin gak bakal lama kalo cuma ngambil doang pikirku kan tapi ternyata tetap nunggu tapi yah setidaknya gak selama kalo baru bikin. 

Saya langsung menuju laboratorium untuk pengujian bebas narkoba. Langsung kusetor aja bukti pembayaran dan ngomong mau ngambil hasil. Lebih dari 15 menit baru dipanggil. Cepet juga yah. Ternyata gak gitu. Saya dipanggil cuma buat ditanyain sudah ambil sampel urin atau belom dan kujawab sudah. Huh~. Sekitar 15 menitan lagi dipanggil lagi tapi cuma ditanyain apa sudah setor sampel urin atau belommm. Argggh, gedeg banget sumpah ~mencoba sabar~ terus langsung ngomong "Sudah mba, minggu lalu, tanggal 6". Petugasnya langsung cari map buat hasil narkobanya terus nyari dan terliat sepertinya hasil tes narkobaku gak ada pemirsa wkwkwwk. Petugas jadinya mempersilahkan duduk lagi. Kedengeran tuh petuagsnya lagi buat lagi punyaku sampe akhirnya 10 menitan namaku dipanggil dan tada~ hasil laboratorium untuk pemeriksaan bebas narkoa sudah jadi dan negatif semua.  lega juga~.

Saya periksa tuh entar siapa tahu ada yang salah, kan berabe tapi aman sih jadi lanjut lagi ke Poli Psikiatri buat ngambil SKBN dan SKSR dengan membawa hasil lab tadi dan bukti pembayaran. Sempat dibilangin sama dokternya buat besok baru ambil tapi langsung kubilan kalau sudah tes MMPI minggu lalu akhirnya dokter yang satu yang dan lagi sibuk print langsung noleh dan minta hasil lab tadi dan bukti pembayaran untuk mencarikan SKBN dan SKSR punyaku. SKBN pnyaku tercecer lagi pemirsa jadi harus ngulang tapi bentar doang sih. Bentar doang sih pas di Poli Psikiatri, gak nyampe 10 menit udah selesai. Sebelum pulang kuperiksa lagi tuh datanya udah bener semua atau belum biar gak bolak-balik lagi. Tapi aman sih sepengamatanku. Duduk-duduk bentar sambil jajan baru deh pulang. 

Hmmm... tapi kayaknya nanti mau coba di RS Bayangkara deh. Katanya sih cepet, sejam udah jadi suratnya.

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah mengunjungi aindhae.com. Silahkan komentar dengan bijak. No spam please!
Link error? Tell me please.

PART OF