TUGAS INDIVIDU: ANALISIS ISU-ISU KONTEMPORER

October 03, 2022

TUGAS 

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan soal pada kertas ukuran A4, karakter 11, spasi 1,5 dalam bentuk file pdf lalu upload pada kolom tugas di LMS!

  1. Jelaskan secara rinci beberapa isu (minimal 3 isu) yang berpengaruh negatif terhadap perkembangan organisasi anda baik isu yang berasal dari luar organisasi (isu eksternal) maupun internal. 
  2. Kaitkan isu yang diangkat dengan penerapan nilai BerAKHLAK dan SMART ASN 
  3. Isu-isu tersebut kemudian dianalisis dengan Teknik AKPL atau USG untuk menentukan isu strategis organisasi. 
  4. Pada tahap berikutnya, anda diminta untuk menetapkan prioritas kegiatan dengan menggunakan teknik tapisan Mc.Namara untuk melihat derajat kemungkinan implementasi dari setiap strategi yang dihasilkan. Indikator yang dipakai adalah tingkat efektifivitas, tingkat kemudahan dan tingkat biaya. 

JAWAB

1 Jelaskan secara rinci beberapa isu (minimal 3 isu) yang berpengaruh negatif terhadap perkembangan organisasi anda baik isu yang berasal dari luar organisasi (isu eksternal) maupun internal

  1. Budaya disiplin yang selalu tepat waktu yang kurang dihiraukan mulai dari rapat, seminar atau kegiatan lainnya yang sering mundur hingga satu jam lebih karena memilih menunggu orang yang terlambat datang 
  2. Administrasi yang masih berantakan dan pengelolaan arsip yang kurang memadai mulai contohnya adanya arsip dosen, staf, penelitian dan pengabdian yang tidak ditemukan 
  3. Hubungan antara dosen prodi peternakan Universitas Sulawesi Barat yang kurang harmonis karena sebagian besar lebih fokus pada kegiatan individu dan adanya sekat-sekat antara dosen peternakan

2. Kaitkan isu yang diangkat dengan penerapan nilai BerAKHLAK dan SMART ASN 

  1. Budaya disiplin yang selalu tepat waktu yang kurang dihiraukan mulai dari rapat, seminar atau kegiatan lainnya yang sering mundur hingga satu jam lebih karena memilih menunggu orang yang terlambat datang. ASN dituntut untuk selalu dan senantiasa bersifat Akuntabel, yaitu; melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi, lalu menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
  2. Administrasi yang masih berantakan dan pengelolaan arsip yang kurang memadai mulai contohnya adanya arsip dosen, staf, penelitian dan pengabdian yang tidak ditemukan. Hubungan arsip dengan administrasi merupakan hubungan dua sisi sebuah mata uang atau hubungan antara suatu benda dengan bayangannya. Arsip sebagai bagian dari proses administrasi hanya ada apabila administrasi itu berjalan. Maka asrip sebagai salah satu sumber informasi harus dikelola dalam suatu sistem/manajelen, sehingga informasi arsip memungkinkan untuk disajikan secara tepat, kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan biaya yang serendah mungkin. Dengan demiian informasi yang terakam tersebut dapat digunakan di dalam menunjang proses pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, pengawasan serta dapat dijadikan referensi sebagai input yang sangat signifikan bagi proses manajemen di pemerintahan.
  3. Hubungan antara dosen prodi peternakan Universitas Sulawesi Barat yang kurang harmonis karena sebagain besar lebih fokus pada kegiatan individu dan adanya sekat-sekat antara dosen peternakan. Tantangan terberat ASN adalah meninggalkan sikap individualistik menjadi gerakan bersama. Jadi seharusnya sudah tidak ada yang saling meninggikan ego. Karena secara individu saat inI kan ASN sudah baik. Tinggal bagaimana cara untuk berjalan bersama. ASN butuh saling mendukung. Mulai dari tiap individu berjalan bersama dan saling mengisi agar terwujudnya kondisi yang harmonis dengan menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

3. Isu-isu tersebut kemudian dianalisis dengan Teknik AKPL atau USG untuk menentukan isu strategis organisasi. 

Teknik APKL merupakan alat bantu untuk menganalisisketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkatactual, problematik, kekhalayakan dan layak dari isu-isu yangditemukan di lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.

Tabel 1. Analisis isu degan Teknik APKL

No Isu Kriteria Keterangan
A P K L
1 Budaya disiplin yang selalu tepat waktu yang kurang dihiraukan mulai dari rapat, seminar atau kegiatan lainnya yang sering mundur hingga satu jam lebih karena memilih menunggu orang yang terlambat datang + + + - Tidak memenuhi syarat
2 Administrasi yang masih berantakan dan pengelolaan arsip yang kurang memadai mulai contohnya adanya arsip dosen, staf, penelitian dan pengabdian yang tidak ditemukan + + + + Memenuhi syarat
3 Hubungan antara dosen prodi peternakan Universitas Sulawesi Barat yang kurang harmonis karena sebagian besar lebih fokus pada kegiatan individu dan adanya sekat-sekat antara dosen peternakan + + + + Memenuhi syarat

Keterangan: A (Aktual: Isu yang sering terjadi atau dalam proseskejadian sedang hangat dibicarakan dikalangan masyarakat); P (Problematik: Isu yang memiliki dimensi masalah yangkompleks sehingga perlu dicarikan segerasolusinya); K (Kekhalayakan: Isu yang secara langsung menyangkut hajathidup orang banyak); L (Layak: Isu yang masuk akal dan realistis sertarelevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya)

Berdasarkan hasil analisis di atas, isu yang memenuhi syarat adalah “Administrasi yang masih berantakan dan pengelolaan arsip yang kurang memadai mulai contohnya adanya arsip dosen, staf, penelitian dan pengabdian yang tidak ditemukan” dan “Hubungan antara dosen prodi peternakan Universitas Sulawesi Barat yang kurang harmonis karena sebagian besar lebih fokus pada kegiatan individu dan adanya sekat-sekat antara dosen peternakan”. Kedua isu tersebut memenuhi syarat karena kelayakan terpenuhi yang memiliki urgensi untuk diidentifikasi. 

Sedangkan isu “Budaya disiplin yang selalu tepat waktu yang kurang dihiraukan mulai dari rapat, seminar atau kegiatan lainnya yang sering mundur hingga satu jam lebih karena memilih menunggu orang yang terlambat datang” bisa tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai azas layak. Hal ini dikarenakan karena masih ada dosen yang tetap disiplin. Selain itu, keterlambatan sering terjadi akarena adanya jadwal yang bentrok antara dosen.

Kedua isu yang memenuhi syarat ini valid untuk kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan perangkat USG.

USG merupakan kependekan dari Urgency, Seriousness, Growth merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Cara menggunakan USG adalah dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai (likert).

Tabel 2. Analisis Isu dengan Teknik USG

No Isu Kriteria Jumlah Peringkat
U
(1-5)
S
(1-5)
G
(1-5)
1 Administrasi yang masih berantakan dan pengelolaan arsip yang kurang memadai mulai contohnya adanya arsip dosen, staf, penelitian dan pengabdian yang tidak ditemukan 5 5 5 15 1
2 Hubungan antara dosen prodi peternakan Universitas Sulawesi Barat yang kurang harmonis karena lebih fokus pada kegiatan individu dan adanya sekat-sekat antara dosen peternakan 5 4 5 14 2

Keterangan: U (Urgency: Seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu); S (Seriousness: mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah baru; G (Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan). Interval penentuan prioritas: 1 (sangat tidak mendesak/gawat dan dampak); 2 (tidak mendesak/gawat dan dampak; 3 (cukup mendesak/gawat dan dampak); 4 (mendesak/gawat dan dampak); 5 (sangat mendesak/gawat dan dampak)

Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG, isu paling prioritas adalah “Administrasi yang masih berantakan dan pengelolaan arsip yang kurang memadai mulai contohnya adanya arsip dosen, staf, penelitian dan pengabdian yang tidak ditemukan”. Isu ini menjadi lebih prioritas dibandingkan “Hubungan antara dosen prodi peternakan Universitas Sulawesi Barat yang kurang harmonis karena lebih fokus pada kegiatan individu dan adanya sekat-sekat antara dosen peternakan” karena dosen masih bisa diajak kerjasama dan kompromi untuk mengerjakan administrasi dan arsip.

4. Pada tahap berikutnya, anda diminta untuk menetapkan prioritas kegiatan dengan menggunakan teknik tapisan Mc.Namara untuk melihat derajat kemungkinan implementasi dari setiap strategi yang dihasilkan. Indikator yang dipakai adalah tingkat efektifivitas, tingkat kemudahan dan tingkat biaya. 

Untuk menentukan prioritas pemecahan masalah diatas,dilakukan analisis dengan menggunakan metode tapisan Mc. Namara. Analisis tapisan ini menentukan tiga kriteria yang dinilai dari setiapalternatif gagasan yakni kontribusi, kemurahan dan kelayakan.

Tabel 3. Implementasi Kegitan atau Solusi dengan Teknik Tapisan Mc. Namara

No Isu Kriteria Jumlah Peringkat
Kontribusi Biaya Layak
1 Membuat sistem online 4 3 5 12 II
2 Adanya admin atau operator khusus 5 5 5 9 III
3 Menyediakan lemari penyimpanan khusus 5 4 5 14 I

Keterangan: 1 (sangat rendah); 2 (rendah); 3 (sedang); 4 (tinggi); 5 (sangat tinggi)

Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik APKL dan Teknik USG, isu paling prioritas adalah “Administrasi yang masih berantakan dan pengelolaan arsip yang kurang memadai mulai contohnya adanya arsip dosen, staf, penelitian dan pengabdian yang tidak ditemukan” untuk diselesaikan. Maka digunakanlah Teknik Tapisan Mc.Namara untu menetapkan prioritas solusi pemecahan masalah dengan perolehan skor paling tinggi yaitu “Menyediakan lemari penyimpanan khusus”.

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah mengunjungi aindhae.com. Silahkan komentar dengan bijak. No spam please!
Link error? Tell me please.

PART OF