Mudik oh Mudik

April 09, 2024

Mudik alias pulang kampung juga merupakan tradisi yang melekat di Indonesia saat lebaran. Apalagi yang kerjanya merantau jadi mudik menjadi pengobat masa rindu terhadap keluarga, teman, kerabat, dan keluarga. Didukung dengan hari libur dan cuti labaran yang membuat orang-orang makin bersemangat buat mudik.

Tahun ini pemerintah juga memberikan kebijakan dengan menetabkan hari libur dan cuti bersama untuk tahun ini biar lebaran ini kalian mudik dengan waktu yang cukup lama. Hari libur atau tanggal merahnya kan jatuh pada 10-11 April 2024 sedangkan cuti bersamana itu jatuh pada 8, 9, 12, 15 April 2024. Jadi, hari pertama masuk kerja setelah libur panjang lebaran itu jatuh pada hari Selasa, 16 April 2024. Eh, tapi kok tumben yah hari pertama masuk kerja itu gak hari Senin, kayak nanggung gitu. Yah, setidaknya ada tambahan hari libur sehari.

Sayangnya, hari libur dan cuti bersama ini hanya berlaku untuk sektor pemerintah. Sedangkan sektor swasta biasanya memiliki hari libur dan cuti bersama yang cukup sempit. Maka bersyukurlah kau wahai manusia yang bekerja di sektor pemerintah. Kayak saya ini. Apalagi dosen kan kerjanya fleksibel alias ngajar dan kegiatan lainnya itu tidak setiap hari tapi tergantung jadwal masing-masing. Jadi, kalauoun ada jadwal mengajar dan jadwal lainnya, saya padatkan di awal Ramadaan. Terus bisa lowong deh. 

Berhubung kerjanya merantau di Majene yang membuat saya harus 2 kali mudik. Pertama itu, mudik ke Makassar yang menjadi tempat orang tua tinggal serta tempat saya lahir dan dibesarkan yah disana. Kedua, mudik ke tempat nenek.

Mudik ke Makassar 

Sebelumnya sudah saya tuliskan bahwa Makassar itu adalah tempat tinggal saya dan orang tua sebelum saya pergi merantau. Saya lahir dan dibesarkan yah di Makassar. Kuliah saya saat S1 juga di Makassar. Yup, saya alumni almamater Merah, Universitas Hasanuddin.

Sempat berpikir kalau musiknya langsung saja ke tempat nenek cuma kalau masih ada waktu bisa pulang ke Makassar yah saya sempatin buat Pulang. Apalagi orang tua kan mudiknya juga mendekati lebaran. Selain itu, momen lebaran menjadi momen buat kumpul dengan teman buat silaturahmi. Khsususnya dengan teman SMA dimana kami rutin bukber setiap Ramadan hingga sekarang buat ngumpul sailing ketemu. Bukan buat ajang pamer yah tapi lebih ke berkumpul, nongkrong dan ngobrol bersama sambil nostalgia zaman dulu. Banyak juga yang merantau di luar Makassar. Makanya ada beberapa dari kami yang hanya ketemu setahun sekali.

Selain itu, saat ke Makassar juga menjadi kesempatan saya untuk membeli berbagai kebutuhan yang tidak tersedia ataupun harganya kurang terjangkau di tempat rantauan. Mumpung banyak yang flash sale. Cuma saya mengurangi keluar dmrumah saat Ramadan kecuali yang penting banget.

Biasanya, 2-3 hari sebelum lebaran baru mudik ke tempat nenek. Bahkan pernah sehari sebelum lebaran baru mudik. Tergantung sikon aja sih.

Mudik ke Rumah Nenek

Rumah Nenek ada di Kabupaten Soppeng yang masih satu provinsi dengan Makassar, yaitu provinsi Sulawesi Selatan. Perjalanannya sekitar 4 jam dari Makassar. Sekarang ini jadi lebih enak karena sudah ada kendaraan sendiri. Cuma kalau mudik tuh Mama sih yang buanyakkk buangettt bawaannya kayak mau pindahan. Ini sih memang kebih baik dibanding dulu yang harus naik mobil sewa kalo mudik ke tempat nenek yang harus desak-desakan dan cari mobil  Mobil sewa yang masih kosong. Mobil sewa ini isitlah yang kami gunakan disini buat Mobil yang menyediakan jasa antara Kota atau kabupaten tapi bayarnya ini pororang yah, bukan per mobil.

Kalau sudah di rumah nenek biasanya sudah sibukkan dengan kegiatan di dapur untuk memasak segala masakan buat disantap saat lebaran mulai dari buras, tumbuk, ayam nasu likkilu, ayam Kari dan lain sebagainya. Persiapan mulai dari belanja, siapkan bumbu, proses memasak, hingga penyajian. Pokoknya Tim dapur yang paling sibuk. Biasanya malamnya takbiran nugasin satu orang buat setrika pakaian baut lebaran besoknya.

Kalau lebaran di Soppeng pasti maunya di masjid agungnya yang berada di pusat kota. Gak jauh sih dari rumah cuma harus cepat pergi biar bisa dapat tempat yang bagus, misalnya teduh, gak becek dan sebagainya. Pulang dari lebaran kami maaf-maafan dulu, makan terus beres-beres.

Nah, beberapa tahun terakhir ini setelah makan sehabis lebaran biasanya saya dan keluarga ke Kabupaten Bone dengan perjalanan lebih dari 2 jam buat siarah kubur ke malam nenek dari pihak ayah dan berkungjung ke beberapa rumah keluarga. Kalau di Soppeng itu nenek dari pihak Mama. Kami pp alias pulang pergi dala sehari itu karena nenek sudah tidak ada dan rumahnya nenek pun sudah dijual.

Balik ke Soppeng, kalau masih sempat malamnya silaturahmi rumah keluarga dan biasanya dilanjutkan besoknya lagi sekalian siarah ke makam nenek laki-laki dan berkungjung ke rumah keluarga lainnya. Biasanya setelah 2-3 hari baru deh kami pulang kembali ke Makassar. Saya oun juga harus balik ke tanah rantauan.

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah mengunjungi aindhae.com. Silahkan komentar dengan bijak. No spam please!
Link error? Tell me please.

PART OF