Pertanyaan "Kapan" yang Muncul saat Momen Lebaran

May 11, 2021

Sehari lagi kita akan berpuasa dan melaksanakan hari raya Idul Fitri sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah. Kabarnya kita akan lebaran besok tapi menurut hasil sidang isbat yang dilakukan karena malam ini hilal belum terlihat di seluruh titik peninjauan daerah Indonesia. Oleh karena itu, kita belum lebaran besok yah tapi lusa yaitu pada hari Kamis, 13 Mei 2021.

Momen lebaran memang memiliki banyak kenangan indah yang membuat kita merindukan saat-saat tersebut setiap tahun. Namun, bak pepatah "Tak ada gading yang tak retak" yang juga terselip dalam momen lebaran yaitu saat kita harus dihujani dengan pertanyaan kapan dan kapan ketika berkumpul dengan keluarga, kerabat atau teman. Entah kenapa momen lebaran menjadi saat kita selalu menerima pertanyaan kapan. Mungkin ada yang tahu?

Jika pertanyaan kapan yang memang tulus bertanya untuk menanyakan kabar dan segaka macam maka itu baik. Akan tetapi, tidak jarang orang-orang hanya bertanya hanya untuk menguji, memperjelas sesuatu, bahkan memandingkan. Nah untuk tujuan ini tolong jangan dilakukan yah. Gak baik untuk dicontoh.

Baca Juga:

RUTINITAS MENUNGGU BUKA PUASA

KUE SELAI DAN KACANG DISCO WAJIB ADA DI RUMAH SAAT LEBARAN, KUE LAINNYA TERSERAH!

CERITA PALING BERKESAN DI MOMEN LEBARAN

Tak sekali dua kali kita akan menerima pertanyaan tersebut bahkan hingga beberapa kali. Saya pernah membaca melalui cuitan di twitter yang akhirnya memilih untuk tidak menghadiri acara kumpul-kumpul keluarga karena terlalu jengah dengar pertanhaan kapan yang bertubi-tubi dan tidak memikirkan perasaan orang yang ditanya ketika melakukannya.

"Kapan lulus?"

"Kapan kerja?"

"Kapan nikah?"

"Kapan punya anak?"

Pertanyaan kapan memang memiliki berbagai objek yang bisa sangat riskan kepada kita yang ditanya. Sayangnya, setelah menjawab pertanyaan tersebut kadang kala menimbulkan pertanyaan yang beranak cucu yang bisa membuat orang speecless jika tak terbiasa.

Nah, saya ingin berbagi tips untuk mengatasi kondisi ketika kalian ditanya kapan dan kapan saat kumpul-kumpul di momen lebaran. Daripada menghindar makan lebih baik dihadapi kan. So, ini dia tips dari saya menghadapi pertanyaan kapan dan kapan.

Mulai dengan diri sendiri

Saya sudah bilang di awal bahwa tak semua orang tulus menanyakan "kapan" kepada seseorang. Ya, harus saya bilang bahwa dunia ini memang tak seindah di negeri dongeng. Itu hanya perumpamaan. Ada saja orang dengan niat yang tidak baik ketika mempertanyakan kepada diri kita.

Saya sarankan kepada kalian untuk tidak bertanya mengenai kapan dan kapan kepada sesorang dengan tujuan buruk entah untuk menguji, membandingkan bahkan untuk menjatuhkan. Lakukan dengan niat tulus bahwa kalian mengetahui kabar baik mengenai orang tersebut.

Oh iya, jangan lupa perhatikan duku orang seperti apa yang kalian tanya. Kadang kala meskipun niat kita baik juga bisa disalah artikan. Misalnya, kalian memang niat baik menanyai kapan teman kalian lulus kuliah. Tapiii, perlu diperhatikan kalo yang ditanya itu anak semester akhir yang lagi bergelut dengan kejamnya dunia skripsi yang bikin stres tentu akan membuat teman kalian akan sangat sensitif. Percayalah, itu sangat menggangu karena saya pernah merasakannya.

Memukai dengan sendiri dengan bersikap tersebut untuk menghindari orang jengah bahkan kesal terhadap kalian. Lagipula kalian tidak mau kan diberlakukan dengan buruk meski dengan hanya ditanya kapan dengan niat yang jelek.

Jawab dengan Lelucon

Salah satu cara yang paling sering saya gunakan ketika ditanya kapan adalah menjawab dengan lelucon atau bercanda. Entahlah, menurut saya cara itu lebih baik dibanding harus memikirkan dengan keras jawaban apa yang harus saya berikan maka lebih baik saya menjawabnya dengan asal-asalan dan spontan.

Ya, meskipun saya menjawabnya dengan asal-asalan dan spontan saya selalu berusaha bahwa yang saya katakan adalah hal yang baik. Ingat pepatah "Perkataan adalah doa" kan? Nah, menurut saya lebih baik menjawab dengan hal baik dan  saya berharap bisa dikabulkan.

Hitung-hitung kalo dijawab dengan bercanda kan bisa mencarikan suasana dan kalian bisa membuat orang yang bertanya dan disekitar kalian tertawa dengan jawaban kalian. Lumayan kan kalian kalo kalian bisa dapat pahala dengan membuat mereka tertawa. Cara ini pun juga cukup ampuh untuk mencegah mereka melanjutkan ke pertanyaan mengenai kapan yang lain.

Menjawab dengan lelucon juga bisa dipakai ketika keluarga atau kerabat yang lebih tua atau dituakan bertanya.

Pura-pura gak dengar

Nah, ini sih cocok banget untuk orang yang yang memang nyebelin banget. Nyebelinnya itu karena mereka bertanya hanya untuk niat jelek atau resek. Percayalah kalian akan tahu saat orang seperti itu bertanya kapan kepada kalian. Sekali dua kali memang akan biasa saja dengan orang nyebelin seperti itu. Tapi jika sudah terlali sering maka sepertinya mereka perlu diberikan sedikit "pelajaran".

Tidak merespon pertanyaan mereka dengan pura-pura gak dengar memang cocok untuk orang nyebelin. Kalian bisa beralih dengan ngobrol dengan teman kalian yang lain, menjatuhkan sesuatu, mengingat sesuatu. 

Saya senang sih sekarang sudah banyak istilah ya g bisa dipakai  untuk mendeskripsikan sesuatu. Seperti orang nyebelin ini yang bisa dikategorikan dengan orang toxic yang sebenarnya akan lebih baik jika meminimalisir kontak dan interaksi dengan orang seperti itu yang bisa membuat kita yang ditanya merasa disudutkan bahkan insecure.

You Might Also Like

2 komentar

  1. semacam momok ya mba kalau tiap lebaran diberi pertanyaan kayak gini
    aku kadang juga jawab dengan lelucon atau pengalihan gitu mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya mba bener banget, makanya tahun kemarin ada sisi positifnya juga karena covid jd gak ada ngumpul kayak dulu jadi gak ditanyain macam2 karena jawabannya udah pasti belum ada saat itu.

      Delete

Terima kasih telah mengunjungi aindhae.com. Silahkan komentar dengan bijak. No spam please!
Link error? Tell me please.

PART OF